PERTEMUAN SINGKAT
Namaku adelia
aku berumur 23 tahun. Perkerjanku saat ini adalah sebagai guru taman bermain
disalah satu sekolah ternama di ibu kota. Di sekolah aku dipanggil Miss oleh
anak didik ku. Mereka adalah anak anak yang sangat baik, dan penurut. Ada salah
satu murid ku ia bernama Adam. Kesehariannya ia adalah anak yang pendiam.
Setiap harinya ia hanya dijemput oleh mba dan supirnya saja. Setiap pertemuan
orang tua, orang tuanya pun tidak pernah hadir yang ada hanya mbanya saja yang
mewakili. Pada suatu hari saat jam istirahat aku melihat anak itu sedang
menangis sendiri, aku menghampirinya dan bertanya kepadanya “ada apa adam duduk
sendiri dan menangis disini? Mengapa tidak ikut teman teman yang lain
bermain?”. Dia hanya menunduk dan tidak menjawab pertanyaanku. Aku membujuknya
untuk bercerita apa yang membuatnya menangis. Akhirnya dia pun langsung
memeluku dan hanya berkata “aku ingin bertemu mama.” Tangis itupun semakin
pecah. Aku hanya bisa menenangkannya.
Saat bel
pulang sekolah sudah berbunyi, anak anak pun langsung pulang. Saat aku ingin
pulang, Aku melihat adam sedang menunggu jemputannya. Karna kejadian tadi, aku
ahirnya ikut menunggu jemputannya dan sekalian ingin bertanya tentang anak ini.
Beberapa menit kemudian tibalah mobil alphard hitam didepan dipintu masuk
sekolah yaitu adalah mobil jemput anak ini. Mbanya turun dari mobil dan menyapa
ku. Tanpa panjang waktu aku bilang ke mbanya kalau aku ingin searing tentang
adam. Aku bercerita kalau adam hari ini memangis dan bilang ingin bertemu ibunya.
Mbanya yang ternyata bernama mba Siti ini menjelaskan bahwa ibunya adam sudah meningal
saat melahirkan adam. Sehingga ayahnya pun sangat kehilangan dan tidak bisa
mnerima kepergian istrinya. Karna itu pun ayahnya tidak perhatian pada adam,
apa lagi ayahnya adalah sorang workholic. Jadi keseharian adam hanya bersama
mba siti ini. Karnaptemuan kami sangat singkat mbanya pun memberi alamat rumah
adam jika ada waktu luang aku bisa kerumah ini untuk mengobrol kembali.
Sudah 2 hari
adam tidak masuk. Tiba tiba ponselku berdering, saat ku angkat ternyata adalah
mbanya adam yang bernama siti. Ia memberi kabar bahwa adam sedang sakit sudah 2
hari ini. Saat aku mendengar berita itu aku berniat untuk menjenguk adam
sepulang sekolah nanti.
Bel pulang sekolah,,
Aku telah tiba
dirumah yang amat sangat besar dan mewah. Saat aku pencet bel, ternyata mba
siti lah yang keluar. aku dipersilakan masuk olehnya, Mba sitipun mengantar aku
kekamar adam. Saat kulihat ia sedang tertidur pulas. Entah ia mengigau atau
apa, tiba tiba ia meminta dipeluk olehku. Aku peluklah anak ini. Aku sangat
kasihan dengannya ibunya telah tidak ada ayahnya sibuk dengan kerjaannya
sehingga ia hanya diperhatikan oleh mba siti saja. Saat ia tidurnya sudah
kembali pulas ku lepas pelukan ini. Aku pun mengobrol dengan mba siti. Tiba
tiba terdengar suara mobil dai depan. Ternyata ia adalah ayahnya adam. Saat ia
masuk kerumah aku melihat sangat tersanjung. Rupanya ayahnya sangat tampan,
matanya berarna coklat, dan memiliki postur tubuh yang baik untu pria. Saat
kami bertemu dia sangat heran melihatku, mungkin karna kami belum pernah
ketemu. Aku pun memperkenalkan diri dan menjulurkan tangan untuk berjabat
tangan “saya Adelia wali kelas dari sekolah anak bapak, saya kesini ingin
mnjenguk adam”. Ia pun membalas jabatan itu dan berkata “saya devan ayah dari adam,
oh iya terima kasih telah menjenguk anak saya”. Ada apa ini saat ku menatap
matanya dan berjabat tangannya hatiku berdetak, langsung lah kulepas jabatan
itu. Karna aku sudah lama disini aku pun berpamitan untuk pulang. Entah mengapa
sampai dirumah otakku terus memikirkan Devan. Aku mencoba menghilangkan pikiran
itu.
Adam sudah
sehat dan kembali masuk sekolah. Setelah kejadian itu adam lebih sering
menhampiriku setiap jam istirahat. Suatu waktu ia berbicara kepadaku “Miss
bolehkan aku memanngil Miss mama?” dengan tatapan yang polos, hatiku luluh
melihatnya. “boleh adam, Miss kan disekolah adalah orang tua adam” ku menjawab
dan tersenyum kepadanya. Ia pun memeluku lagi untuk keberapa kalinya. Saat
pulang skolah aku bertemu mba siti. Kamipun menyempatakan bicara sebentar. Mba
siti memberi tahu ku bisakah aku kerumah adam
karna Pak Devan ingin brtemu dengan ku.
Keesokan harinya
Aku telah
sampai didepan pagar dan mencet bel rumah ini. Mba siti mmbukakan pagar
mempersilahkan ku masuk dan Ia berkata “Bapak sudah menunggu diruang tamu bu”.
“selamat siang pak Devan” sapaku
dan saat ku menjabat tangannya entah ada apa perasaan ini. Oh Ya Tuhan ada apa
hatiku ini jantung ini tiba tiba berdetak begitu cepat. “Aku ingin bicara
serius dengan mu” katanya. tiba tiba ia mengeluarkan sebuah kotak kecil. Ia pun
membukanya ternyata isinya adalah.....
CINCIN?!
Aku pun sangat terkejut saat
melihatnya. Dia melamarku? Apa ini mimpi? Ya Tuhan!
“maukah kau menikah dengan ku?”
katanya. Aku benar benar terkejut. “saat pertam kali aku melihat mu. Aku merasa
aku jatuh cinta pandangan pertama dengan mu. Kau yang buat ku jatuh cinta
kembali setelah bebrapa tahun aku aku terpuruk dengan kata cinta. Dan apa lagi
anakku sudah dekat dengan mu” Tuturnya. Tiba tiba adam menghampiku dan memelukku.
Semakin luluh hatiku. Tanpa banyak bicara aku akhirnya mengiyakan tawaran itu.
Akhirnya hari itu tiba kamipun
menikah dan kami hidup bahagia.
-SELESAI-